Tidak jauhnya perasangka sang mahluk awam
Ia melangkah dalam ingin yang amat dalam
ketika sang sukma mulai untuk menyulam
sedikit angan telah terhimpit sinar malam
Selama sang maestro
memberi tautan yang tak pasti
Hingga sang surya kembali menusuk dengan api
Menyempit sehingga menjadi tumpahan air nadi
Semua ini enggan tuk menggeggam erat seluruh jemari
Jika terbuka sedikit sosok hati umpama
menyeruak sekejap dalam alunan cinta
sesosok maestro cinta mampu berkata
aku takkan berlaku pecundang layaknya
By : Egha Ryan Perdana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar