Setibanya di pintu hati,
tibalah aku di tempat tujuan,
tidak nyata dan tidak pula khayal.
sepi di balik tirai bingkai kesedihan
ramai dalam gemerlap sakit.
terpaku akan remuknya tubuh ini,
nafas masih menghela
namun hati tak juga terjamah.
angan hanya dapat menyapa
tak mampu diraih dan di genggam
hilang seolah angin dalam kabut
hanya mata mampu melihat,
terucap sumpah yang hingga kini tertancap
yang masih tertancap dalam hati
hanya untuk meraihnya,
walau itu bagaikan menggendong langit disana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar